GTN.COM, GARUT, – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengungkapkan bahwa kondisi pergerakan tanah di Kampung Pasirkaliki, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, terus berkembang secara signifikan. Dalam update terbarunya, jumlah rumah yang terdampak dan terancam mengalami peningkatan dari 47 unit menjadi 48 unit.
“Rapat ini ada beberapa kesimpulan yang pertama untuk menyatakan jumlah semula dari 47 ternyata jadi 48 rumah yang menjadi terancam, selanjutnya untuk keluarga juga (jumlahnya) 48 (kepala keluarga), dan untuk jumlah penduduk ataupun warganya atau jiwanya (saat ini sedang) dihitung lebih lanjut secara rinci,” ujar Aah seusai memimpin Rapat Hasil Asesmen Pergerakan Tanah Kampung Pasirkaliki Desa Sukamulya, di Kantor BPBD Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/04/2024).
Rapat hasil asesmen pergerakan tanah membahas secara komprehensif dampak dan langkah-langkah penanganan darurat yang diperlukan. Meskipun beberapa perangkat daerah telah melakukan pengamatan langsung ke lapangan, masih terdapat kekurangan dalam validasi data dan estimasi kerugian akibat pergerakan tanah tersebut.
Seluruh perangkat daerah, meskipun menghadapi beberapa kendala, sepakat untuk menyatakan pergerakan tanah ini sebagai bencana. Langkah berikutnya adalah mengusulkan kepada Pejabat Pelaksana Harian (Pj) Bupati melalui Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai kepala badan, untuk secara resmi menyatakan bahwa kejadian di lokasi tersebut memenuhi kriteria sebagai bencana alam.
“Makanya mungkin hari ini juga kami akan mengusulkan kepada Pak Pj Bupati melalui Pak Sekda sebagai kepala badan, untuk menyatakan bahwa di lokasi tersebut memang dinyatakan bencana,” ucapnya.
Sementara itu, kondisi di lokasi kejadian semakin memprihatinkan. Evakuasi mandiri telah dilakukan oleh masyarakat setempat, yang juga telah mengosongkan rumah berikut peralatan rumah tangga mereka.
Aah menekankan pentingnya keselamatan bagi masyarakat yang terdampak seiring dengan upaya penanganan darurat yang terus dilakukan untuk memberikan keamanan dan bantuan kepada warga yang membutuhkan di tengah situasi ini.
“Jadi inilah yang harus menjadi perhatian kita karena mereka pasti cemas, dan tidak merasa nyaman, tidak merasa aman juga berada di rumahnya masing-masing, sehingga kita harus melakukan segera penanganan,” tandasnya.
Aah mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada dan memperhatikan keselamatan dan mengikuti petunjuk evakuasi yang telah disediakan.
Rapat ini berlangsung secara hybrid diikuti unsur Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang, Dina Perumahan dan Permukiman, Dinas Sosial Kabupaten Garut, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika serta tiga camat yang hadir secara virtual, yakni Camat Banjarwangi, Camat Cisompet, dan Camat Pakenjeng Kabupaten Garut.
———————–