Yudha Legislator Garut Kunjungi Yayu Rohana di Kota Wetan, Pemkab Garut Harus Bantu Warga yang Lemah dan Dikategorikan Miskin Ekstrem

0
Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan bersama Mahasiswi KKN dari UIN Sunan Gunung Djati mengunjungi Janda Tua Duafa di Kampung Candramerta, Keluraha Kotawetan, Kecamatan Garut Kota, Minggu (03/08/2025).
Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan bersama Mahasiswi KKN dari UIN Sunan Gunung Djati mengunjungi Janda Tua Duafa di Kampung Candramerta, Keluraha Kotawetan, Kecamatan Garut Kota, Minggu (03/08/2025).

GTN – Anggota DPRD Garut Fraksi PDI Perjuangan Yudha Puja Turnawan bersama Mahasiswi KKN dari UIN Sunan Gunung Djati mengunjungi keluarga miskin ekstrem, di Keluraha Kotawetan, Kecamatan Garut Kota, Minggu (03/08/2025).

Dalam kunjungan nya Yudha Puja Turnawan memberikan santunan uang tunai dan bingkisan paket sembako.

Yudha Puja Turnawan menyampaikan, Pada hari kamis 31 Juli 2025 saat berada di Provinsi Bali menjelang Kongres PDI Perjuangan, saya mendapat pesan WhatsApp dari mahasiswa KKN organisasi daerah mitra pemda kabupaten Garut Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang mengabarkan adanya keluarga miskin ekstrem di wilayah KKN mereka di kelurahan kotawetan.

“Yang pertama seorang lansia duafa bernama ibu Yayu Rohana, dan penyandang disabilitas bernama ibu rosita,” ujarnya.

Yudha mengatakan, di hari minggu 3 Agustus 2025 ini saya bersama adik mahawasi KKN dari UIN Gunung Djati menengok ibu Yayu Rohana di kampung candramerta 2 RT 01 RW 07 kelurahan kotawetan kecamatan garut kota.

“Ibu Yayu ini merupakan janda tua duafa berusia 68 tahun tinggal di rumah yang sangat sempit hanya berukuran 2,5 meter ke 2,5 meter kedua bagian dindingnya rumah ibu Yayu merupakan tembok bangunan bukan rumahnya. Satu bagian dinding milik rumah kerabatnya, yang satu bagian lagi tembok SMK Muhamadiyah Garut. Tanah tempat berdiri rumah sepetak itu merupakan hibah dari pihak SMK Muhamadiyah Garut. Di rumah yang sangat sempit ini ibu Yayu tinggal bersama kedua cucunya yang masih bersekolah. Rumah ibu Yayu tak memiliki kamar mandi dan toilet. Ibu Yayu dan kedua cucunya menggunakan kamar mandi milik kerabatnya,” katanya.

Usai mengunjungi Yayu, Yudha Puja Turnawan kemudian mengunjungi ibu rita rosita yang sudah 10 tahun menderita stroke dan kesulitan untuk berjalan.

“Ibu rita rosita belum pernah menikah, tinggal bersama keponakan perempuan. Dengan kondisi penuh keterbatasan ibu rosita sangat bergantung kepada keponakannya. Namun keponakannya dalam kondisi ekonomi terbatas juga,” ujarnya.

Yudha berharap pemkab Garut bisa membantu ibu Yayu rohana agar bisa memiliki rumah layak huni.

“Pemkab Garut wajib mengoptimalkan kolaborasi pendanaan dari CSR, Lembaga pengumpul dana umat BAZNAS dan iuran KORPRI untuk membantu warga Garut yang lemah yang dikategorikan miskin ekstrem seperti ibu Yayu Rohana dan ibu rita rosita,” pungkasnya (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here