GTN.COM – Sabtu (18 Mei 2024) Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan bersama Pak Didi Kasi Tantribum Kecamatan Sucinaraja mengunjungi pak Oji Sobarji dan ibu Noneng Kartini sepasang lansia yang rumahnya kebakaran di hari Jumat 17 mei 2024 sekitar pukul 11.45 WIB di kampung peer RT 01 RW 04 Desa Linggamukti Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut Jawa Barat.
Yudha Puja Turnawan mengatakan musibah kebakaran terjadi ketika pak Oji sedang ibadah shalat Jumat, dan istrinya sedang kerja menjadi buruh kebun, karena rumahnya semi permanen dalam sekejap rumah pak Oji rata dengan tanah. untuk sementara pak Oji dan istri tinggal di kerabatnya masih di kampung yang sama.
“Kedatangan saya untuk menguatkan hati dan meringankan beban sepasang lansia ini dengan memberikan santunan uang dan bingkisan sembako,” ucapnya
Ia pun berharap, pemkab Garut bisa mengalokasikan kebijakan memberikan bantuan pembangunan rumah kembali untuk pak Oji. jika dirasa anggaran di disperkim Garut terbatas, pemkab Garut bisa melakukan kolaborasi pendanaan dari CSR berbagai perusahaan atau dari lembaga pengumpul dana umat seperti BAZNAS.
“Saya juga udah melaporkan tentang musibah yang menimpa pak Oji ini ke BBPPKS Lembang salah satu unit kerja respon kasus Kemensos RI. semoga ada assessment dari Kemensos RI dan semoga ada bantuan untuk pembangunan rumah kembali,” ujarnya.
Setelah mengunjungi saya lanjut ke kampung Babakan loa RT 01 RW 08 desa Karangpawitan kecamatan Karangpawitan. dikampung tersebut saya menemui emak kuraesin seorang janda tua yang menghuni rumah reyot tidak layak huni, sebagian atapnya sudah rusak berat. dalam kesempatan ini saya memberikan tali asih sembako dan sedikit uang buat pegangan emak kuraesin. kondisi emak kuraesin ini sudah laporkan ke Pak Barnas Adjidib Penjabat Bupati Garut, beliau merespon akan menindaklanjuti untuk membantu emak kuraesin.
lokasi ketiga saya mengunjungi ibu Hasanah janda duafa di kampung joglo pasir RT 01 RW 12 desa karangpawitan kecamatan Karangpawitan. ibu Hasanah pun menghuni rumah yang tidak layak huni dan sebagian rumahnya berlantai tanah.
“Semoga ada kebijakan dari pemkab Garut untuk ibu hasanah,” harapnya (*)