GTN.COM – Dadan Hidayatulloh sebagai Ketua Tim Gabungan (Timgab) pasangan calon (Paslon) bupati/wakil bupati Garut Abdusy Syakur Amin dan Putri karlina, menyatakan, pihaknya telah membentuk 23 ribu koordinator TPS untuk mengawal suara dan memenangkan Paslon 02 tersebut.
” Kami secara strategis sudah instruksikan partai partai untuk menyusun koordinator TPS. Luar biasa kita menyiapkan koordinator TPS sebanyak 23 ribu di luar saksi. Untuk saksi nanti dievaluasi siapa yang pantas dan punya kans untuk jadi saksi,” ungkap Dadan, Senin (14/10/2024).
Ketua DPC PKB Garut itu, menyebutkan, selama masa kampanye periode pertama ini, hampir semua daerah di zona 1 dan 2, telah dikunjungi oleh Paslon yang diusung partainya itu. Kunjungan dilakukan secara terpisah, dengan berbagi tugas antara Syakur dan Putri.
” Di zona 1, seperti disampaikan Teh Putri, pasar pasar tradisional kondisinya sepi pembeli. Ini pemerintah ke depan punya kewajiban untuk mendorong hidup kembali pasar tradisional. Memang sepinya pasar tradisional ini karena maraknya perdagangan online yang tidak bisa dihindari. Tapi pemerintah harus ada treatment melalui Dinas Perdagangan,” katanya
Dari hasil kerja Tim Gabungan selama sosialisasi dan kampanye membuahkan hasil dengan menyisakan 2,5 persen selisih elektabilitas Syakur – Putri dengan Paslon 01 Helmi – Yudi berdasarkan hasil survei.
Akan tetapi diyakininya, per hari ini, elektabilitas Paslon 02 Syakur – Putri yang didukung belasan partai itu, telah melampaui Paslon 01.
” Respon masyarakat itu lebih bagus untuk Pak Syakur dan Teh Putri, apalagi respon anak muda ke Teh Putri itu sangat bagus. Kalau teman teman sudah kenal betul ke Teh Putri itu, orangnya luar biasa. Beliau itu humble, enak diajak bicara, cepat menangkap situasi. Coba setingkat anak muda Teh Putri sudah mengerti soal PAD. Seusia itu saya sudah aktif di politik, tapi belum paham PAD,” tuturnya.
Menurutnya, Paslon nomer 2 ini sudah merefleksikan bisa menyelesaikan persoalan Garut di bidang pembangunan IPM, dengan latar Syakur Pendidikan dan Putri di bidang kesehatan dan ekonomi. (***)
