Lomba Seni Tradisi Pencak Silat Priangan Open 2024 Resmi Digelar di Garut

0
Pelaksanaan pembukaan Lomba Seni Tradisi Pencak Silat Priangan Open 2024 sdi Gedung Beladiri SOR Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum'at (24/05/2024).
Pelaksanaan pembukaan Lomba Seni Tradisi Pencak Silat Priangan Open 2024 di Gedung Beladiri SOR Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum'at (24/05/2024).

GTN.COM, Garut – Lomba Seni Tradisi Pencak Silat Priangan Open 2024 resmi digelar di Kabupaten Garut. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dedy Mulyadi, di Gedung Beladiri SOR R.A.A Adiwidjaja, Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jum’at (24/05/2024).

Menurut Ketua penyelenggara, Erwin Mohamad Dahlan, kegiatan Lomba Tradisi Pencak Silat Priangan Open 2024 ini akan dilaksanakan selama 3 hari hingga 26 Mei 2024 nanti, dengan 402 tampilan.

Beberapa kategori yang dilombakan, mulai dari kategori usia dini 1, usia dini, pra remaja, remaja, dan dewasa, di mana lomba seni tradisi ini menampilkan gerakan seni tradisi dari masing-masing paguron, debgan ciri khasnya.

“Tampilan untuk usia dini dan pra remaja itu tampilannya 2 menit, untuk remaja dan dewasa tampilannya 3 menit,” tuturnya.

Erwin, menjelaskan, lomba ini bertujuan untuk mengembangkan seni tradisi pencak silat sebagai warisan budaya leluhur, dengan harapan seni tradisi pencak silat ini bisa terus lestari.

“Harapannya bahwa seni tradisi tolong kepada instansi yang terkait ya, para birokrasi yang terkait, lestarikan seni budaya ini untuk sama-sama mendukung atas penyelenggaraan kegiatan ini,” tandasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dedy Mulyadi, menyampaikan, seni tradisi pencak silat ini adalah seni tradisi leluhur yang harus dipelihara oleh seluruh lapisan masyarakat bersama pemerintah.

Ia menilai seni tradisi pencak silat harus menjadi salah satu ciri khas daerah Kabupaten Garut. Sehingga menurutnya, pencak silat ini harus dikembangkan, dipelihara, dan dilestarikan bersama.

“Di sini kami melihat antusiasme masyarakat, di mana anak-anak generasi muda yang masuk di dalam generasi yang akan menjadi generasi emas di masa yang akan datang, begitu semangat dan begitu aktif mereka untuk mengikuti lomba seni tradisi ini,” ujar Dedy.

Menyikapi hal tersebut, imbuh Dedy, tentunya pemerintah harus hadir dan memperhatikan tradisi pencak silat ini. Sehingga, pencak silat ini bisa terus berkembang dan lestari, sejalan dengan tingginya antusiasme masyarakat terhadap seni tradisi pencak silat.

“Tentu kami menyarankan apabila tadi ada keluhan tentang minimnya dukungan terhadap seni budaya atau seni tradisi pencak silat ini, tentu harus menjadi tugas kita bersama antara masyarakat dan pemerintah,” ucapnya.

Menurut Dedy, dukungan itu bisa dilakukan dan dikawal bersama terutama oleh para pelaku gerak seni budaya melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), mulai dari tingkat desa, kecamatan, sampai di tingkat kabupaten, tentu harus dikawal bersama,

Ia berharap ke depan generasi muda di Kabupaten Garut lebih banyak melakukan kegiatan bersifat positif dan mendorong untuk kemajuan budaya, sehingga ia mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan lomba seni tradisi pencak silat ini. (Asopian)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here