Pemkab Garut Luncurkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

0
Pelaksanaan _launching_ Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Posyandu di Kabupaten Garut yang berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (29/5/2024).
Pelaksanaan _launching_ Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Posyandu di Kabupaten Garut yang berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Rabu (29/5/2024).

GTN.COM, Garut – Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut meluncurkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Posyandu se-Kabupaten Garut. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, pada Rabu (29/5/2024).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Kabupaten Garut,
Bambang Hafidz, menjelaskan bahwa sebelumnya telah dilakukan uji coba Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Banjarwangi, Pustu Wangunjaya, dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Talagajaya. Ia menyebutkan bahwa uji coba ini dinilai berhasil, sehingga banyak daerah lain melakukan studi banding ke Kabupaten Garut, terutama ke Puskesmas Banjarwangi. Hal ini, menurutnya, tantangan tersendiri bagi puskesmas lainnya di Kabupaten Garut untuk menerapkan ILP.

“Perlu strategi dalam penerapan ILP ini salah satunya kolaborasi, melalui dukungan lintas sektor. Karena kan puskesmas tidak bisa bekerja sendiri di lapangan, kesulitan pasti dihadapi, permasalahan pasti dihadapi, namanya yang diurus manusia hidup,” ucap Bambang.

Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Leli Yuliani, menambahkan bahwa transformasi kesehatan adalah agenda penting Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Transformasi pelayanan kesehatan primer merupakan salah satu pilar dari transformasi kesehatan yang dijalankan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

“Kabupaten Garut adalah salah satu dari 9 kabupaten/kota di Indonesia yang dijadikan lokus uji coba ILP dan Puskesmas Banjarwangi adalah salah satu dari 9 lokus ya di Indonesia dengan Pustu Wangunjaya dan Puskesdes Talagajaya sebagai lokus uji coba di tahun 2022,” ucap dr. Leli.

Kabupaten Garut bertekad menerapkan ILP di seluruh 67 puskesmas yang ada. Upaya yang dilakukan meliputi sosialisasi, koordinasi, dan advokasi, dengan dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Implementasi dari ILP ini untuk 66 puskesmas lainnya telah kami lakukan workshop ILP bagi puskesmas, pustu, dan kader,” ungkapnya.

Workshop ini melibatkan 9 jenis tenaga kesehatan, mulai dari kepala puskesmas, penanggung jawab klaster, kepala pustu, bidan desa, hingga kader. Tidak hanya itu, workshop juga diselenggarakan bagi Tim Kerja Dinkes Garut.

Menurutnya, penting untuk memperkuat tim dari Dinas Kesehatan agar seluruh pihak memahami pelaksanaan ILP ini.

“Jadi kami memang selain memberikan workshop kepada puskesmas dan jejaringnya, juga kami memperkuat tim dari Dinas Kesehatannya,” tutupnya. (Asopian)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here