GARUTTERKININEWS.COM – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96 yang berlangsung di Lapangan Oto Iskandar Di Nata atau Alun-Alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (22/12/2024).
Pj. Bupati Garut, menyampaikan apresiasinya terhadap para ibu khususnya di Kabupaten Garut, yang telah memberikan dedikasi serta rasa sayangnya terhadap keluarga. Di momen ini, Barnas mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memberikan beberapa penghargaan kepada para ibu di Kabupaten Garut.
“Nah ternyata banyak kegiatan-kegiatan yang perlu mendapat perhatian khususnya ibu-ibu. Kebetulan hari ini adalah hari ibu, maka kita beri kepada mereka pada saat ini,” ucapnya.
Sesuai dengan tema Peringatan Hari Ibu ke-96, Barnas Adjidin menginginkan agar para ibu dapat lebih berdaya lagi, serta memiliki motivasi dan semangat yang lebih dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu.
Ia berharap, para ibu tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu, namun juga dapat berkontribusi di lingkungan masyarakat, mengingat saat ini peran perempuan sudah sangat terbuka dan memiliki kesempatan di mana pun.
“Dan sekarang kita lihat bahwa kesempatan ibu-ibu untuk mendapatkan porsi di dalam berpolitik, di dalam kedudukan pemerintah dan lain sebagainya sudah sangat terbuka. Jadi tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan,” lanjutnya.
Salah satu penerima penghargaan, Direktur Eksekutif Yayasan Pulih, Livia Iskandar mendapatkan penghargaan sebagai Penyelenggara _Non Governmental Organization_ (NGO) Nasional yang berdedikasi di Kabupaten Garut melalui _Women At The Center_ pada Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender.
dr. Livia mengungkapkan, bahwa Yayasan Pulih merupakan LSM yang bekerja sama dengan Fatayat NU di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender di Kabupaten Garut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemda Kabupaten Garut atas penghargaan ini, memberi kami lebih banyak semangat dan lebih banyak keberanian dan juga semangat untuk bisa memajukan perempuan, atas kesetaraan perempuan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa Yayasan Pulih sendiri merupakan lembaga bantuan psikologis untuk pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender. Ia memaparkan, bahwa pihaknya mempunyai divisi klinik yang terdiri dari 40 psikolog.
Ia berharap, ke depannya Pemkab Garut dapat menyediakan anggaran yang lebih banyak untuk penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengingat saat ini jumlahnya semakin meningkat.
“Karena meningkat sekali dan kami harapkan tentu saja anggarannya itu bisa cukup dari dinas untuk selanjutnya memberikan penanganan yang lebih baik lagi,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, diberikan beberapa penghargaan di antaranya yaitu Gender Champions Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga kepada Sri Kartika Barnas Adjidin, Gender Champions Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak kepada Yayan Waryana, dan penghargaan lainnya.
(R Agus Sopian)