GARUTTERKININEWS.COM – Pemanfaatan teknologi digital melalui e-commerce di Desa Panjiwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, berhasil mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Sejak dimulai pada tahun 2018, aktivitas penjualan online di desa ini semakin berkembang pesat, khususnya setelah pandemi COVID-19 memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan sistem jual-beli digital.
Di Desa Panjiwangi, sekitar 20 rumah di setiap RW aktif menjalankan usaha penjualan online melalui platform seperti Shopee. Dengan total delapan RW, desa ini menjadi salah satu sentra e-commerce yang berkembang pesat di wilayah Garut. Produk yang dijual beragam, mulai dari pakaian, mainan anak, sepatu, hingga makanan.
Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Agus Dinar, menyempatkan diri berkunjung ke Desa Panjiwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Sabtu (7/12/2024). Di sana, Ia melihat langsung kegiatan Pemanfaatan _E-Commerce_ dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Agus menyampaikan bahwa bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan adalah melalui penjualan _online_ yang dilakukan secara aktif oleh masyarakat desa dengan cara _live streaming_ dengan melibatkan masyarakat hampir di seluruh RW di Desa Panjiwangi.
“Produk yang dijual mencakup pakaian, sepatu, mainan, makanan dan lain sebagainyak. Pertama kali kegiatan jualan online dimulai pada tahun 2018 dan berkembang pesat sejak tahun 2020,” ucapnya.
Menariknya, beberapa perangkat desa turut aktif sebagai pelaku usaha. Salah satunya, Jajang, yang baru empat bulan menjalankan toko online namun sudah mampu mempekerjakan lima karyawan. “Saya menjual mainan anak dan pakaian secara _live streaming_ setiap hari. Omset harian meningkat drastis saat ada event seperti Gajian Sale atau 12.12 Midnight Sale,” jelas Jajang.
*Lapangan Kerja dan Dampak Ekonomi Positif*
Kegiatan e-commerce di desa ini juga menciptakan lapangan kerja signifikan. Satu rumah tangga bisa mempekerjakan antara lima hingga 60 orang, mayoritas penduduk lokal. Dengan rata-rata gaji Rp 1 juta per bulan, taraf hidup masyarakat meningkat drastis.
Agus Dinar mengungkapkan, dirinya sempat melakukan wawancara dengan Jajang, yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 5 orang. Umumnya aktivitas jualan secara _live streaming_ di Desa Panjiwangi dimulai pada pukul 07.00 hingga 23.00 dengan pembagian dua shift kerja, yakni shift 1 dari pukul 07.00 – 16.00 sementara shift 2 dari pukul 16.00 – 23.00.
Salah satu pelaku usaha besar bahkan mencatatkan omset hingga Rp 300 juta per bulan. Dana ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga disalurkan ke berbagai proyek pembangunan, seperti pembangunan lapangan sepak bola di atas lahan seluas satu hektare.
“Dana yang dihasilkan dari e-commerce telah digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti lapang Sepakbola Media Tama yang dibangun sejak 2 tahun lalu diatas tanah 1 hektar milik bapak agus pemilik onlineshop,” kata Agus.
*Dukungan Infrastruktur dan Literasi Digital Diperlukan*
Meskipun keberhasilan ini patut diapresiasi, pengembangan lebih lanjut masih diperlukan. Pemerintah desa dan daerah diharapkan memberikan pelatihan literasi digital secara berkala untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi. Selain itu, perbaikan infrastruktur internet juga menjadi kebutuhan mendesak.
“Dukungan infrastruktur internet harus ditingkatkan untuk mendukung kelancaran kegiatan online. Peningkatan promosi produk khas desa untuk menciptakan keunggulan kompetitif di pasar,” ujar Agus Dinar, yang juga menyusun laporan terkait pemanfaatan e-commerce di desa tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, Margiyanto, turut memberikan komentarnya, di mana Pemerintah Kabupaten Garut turut mendorong pengembangan e-commerce dengan meningkatkan infrastruktur digital di berbagai wilayah. Margiyanto, menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya memperluas jangkauan jaringan internet melalui kerja sama dengan Pemerintah Pusat dan Bakti Komdigi. “Untuk tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Garut mendapatkan alokasi sebanyak 180 titik jaringan internet baru,” ujarnya, Senin (9/12/2024).
Selain itu, langkah peningkatan literasi digital juga menjadi prioritas. “Kami melibatkan multi sektor, termasuk platform e-commerce, untuk meningkatkan literasi digital marketing masyarakat, sehingga mereka lebih kompeten dalam memanfaatkan teknologi,” tambah Margiyanto.
Kegiatan e-commerce di Desa Panjiwangi membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat desa, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup mereka.
(R Agus Sopian)