Senin, Desember 8, 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 69

Garut Jadi Lokasi Uji Coba Buku Panduan Layanan bagi Penyandang Disabilitas

0
Pelaksanaan diskusi uji coba _draft_ panduan atau pedoman prosedur standar operasional pencegahan eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan seksual bagi tenaga layanan UPTD PPA/P2TP2A, di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/04/2024).
Pelaksanaan diskusi uji coba _draft_ panduan atau pedoman prosedur standar operasional pencegahan eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan seksual bagi tenaga layanan UPTD PPA/P2TP2A, di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/04/2024).

GTN.COM – Pemerintah Kabupaten Garut bersama beberapa perwakilan organisasi penyandang disabilitas menggelar diskusi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia serta United Nations Population Fund (UNFPA). Diskusi ini dilaksanakan untuk menguji coba draft buku panduan prosedur standar operasional pencegahan eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan seksual (PSO PEKS-PS) bagi tenaga layanan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PPA/P2TP2A. Acara ini berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Kamis (25/04/2024).

Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Rahmat Wibawa, mengapresiasi langkah Kemen PPPA dan UNFPA yang memilih Garut sebagai lokasi uji coba Buku Panduan Inklusi Disabilitas bagi Layanan UPTD PPA/P2TP2A. Menurutnya, penyandang disabilitas memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, sehingga kehadiran buku panduan ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada mereka.

“Makanya sekarang Kementerian PPA bekerja sama dengan UNFPA itu bagus, bikin satu buku panduan yang nantinya dijadikan acuan bagi kabupaten/kota atau daerah-daerah lainnya dalam layanan UPTD PPA terhadap masyarakat,” ujar Rahmat.

Rahmat berharap dengan adanya buku panduan ini menjadi pedoman dan memberikan pengetahuan cara yang tepat ketika memberikan layanan kepada penyandang disabilitas.

“Karena selama ini pendamping itu belum paham bagaimana cara melayani orang-orang disabilitas, jadi dengan ada buku panduan ini mudah-mudahan insya Allah jadi ada gambaran harus seperti apa,” harapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi (Asdep) Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan Kemen PPPA Republik Indonesia, Ratih Rachmawati, menjelaskan dipilihnya Garut sebagai salah satu dari empat lokasi uji coba buku panduan ini karena penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak di Garut dinilai cukup baik. Tujuan dari buku panduan ini adalah untuk memberikan panduan yang jelas kepada petugas layanan UPTD dalam menangani penyandang disabilitas yang menjadi korban kekerasan.

Ia mengatakan latar belakang hadirnya buku panduan ini karena pihaknya melihat masih banyaknya penyandang disabilitas yang mengalami kekerasan, namun belum banyak petugas layanan yang memahami cara melayani para penyandang disabilitas tadi.

Selain itu, Ratih juga menggarisbawahi pentingnya pengetahuan tentang cara melayani penyandang disabilitas, terutama mereka yang memiliki keterbatasan komunikasi seperti tuna wicara atau tunarungu. Hal ini memerlukan pemahaman yang mendalam dari petugas layanan untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas mendapatkan perlindungan dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Kita lihat misalnya ada yang penyandang disabilitas terkait dengan dia tuna wicara atau mungkin tunarungu, ini kan butuh sekali adanya juru isyarat, karena tadi mereka kadang-kadang tidak mampu menyampaikan apa yang sudah dialaminya,” tutur Ratih.

Di tempat yang sama, perwakilan UNFPA, Ria Ulina, mengatakan, UNFPA adalah salah satu agensi PBB, yang bekerja untuk mewujudkan tiga hal yaitu di setiap kehamilan itu diinginkan, setiap kelahiran itu aman, dan setiap potensi anak muda terpenuhi.

Selain itu, imbuh Ria, UNFPA berupaya mewujudkan _three zeros_ atau tiga yaitu nol kematian ibu, nol kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, dan nol kekerasan praktek berbahaya terhadap perempuan dan anak perempuan.

“Di _country_ program ini bekerja di 4 tema utama, yaitu mendukung ketersediaan data, kemudian pencegahan segala bentuk KBG dan praktik berbahaya, penanganan KBG melalui penguatan layanan, dan penyusunan kebijakan nasional dan daerah,” imbuhnya.

Ria menjelaskan bahwa fokus penguatan layanan UPTD bersama Kemen PPPA adalah penguatan sistem manajemen kekerasan terhadap perempuan dan anak, tenaga layanan, dan pekerja sosial di bawah Dinas Sosial. Program ini juga mencakup intervensi ke komunitas untuk meningkatkan akses masyarakat ke layanan UPTD PPA serta meningkatkan perspektif gender dan kekerasan terhadap perempuan dan anak di masyarakat.

“Juga intervensinya mencakup ke komunitas yaitu meningkatkan akses masyarakat ke layanan UPTD PPA, jadi tau kemana harus melapor begitu ya, kemudian juga untuk meningkatkan perspektif gender dan KBG di tengah masyarakat gitu,” tandasnya.

Jajaran Pengurus DPC PDI Perjuangan Garut dan DPD PKS Garut Sarapan Bubur Ayam Bareng Saat Kunjungan Silaturahmi Politiknya

0
Nampak Harmonis jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Garut dengan jajaran pengurus DPD PKS Garut saat sarapan bubur bareng di Halaman Kantor DPC PDI Perjuangan Garut, Jumat (26/04/2024) pagi.
Nampak Harmonis jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Garut dengan jajaran pengurus DPD PKS Garut saat sarapan bubur bareng di Halaman Kantor DPC PDI Perjuangan Garut, Jumat (26/04/2024) pagi.

GTN.COM – Jajaran pengurus DPD PKS Kabupaten Garut, melakukan silaturahmi politik dengan jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Garut.

Pertemuan yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Garut, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (26/04/2024) pagi.

Dalam kunjungan silaturahmi politiknya keduanya berbincang hangat selama lebih dari satu setengah jam sambil menyantap sarapan bubur ayam dilanjutkan dengan perbincangan di ruang rapat DPC PDI Perjuangan.

Ketua DPD PKS Garut dr H Helmi Budiman mengatakan bahwa silaturahmi ini merupakan silaturahim jelang menghadapi kontestasi politik.

“Alhamdulillah ini kan silaturahim kami udah lama bersahabat, baik secara pribadi ataupun partai dan alhamdulillah ya pertemuan ini merupakan pertemuan silaturahim ditandai lagi kan kita sekarang menghadapi satu politik setelah Pemilu yaitu Pilkada,” kata Helmi Budiman kepada media.

Menurutnya, Helmi juga ingin mengetahui juga proses yang terjadi di pemilihan ya dalam Penjaringan Penjaringan calon-calon di PDIP kami juga sampaikan juga bagaimana proses yang sedang dilakukan PKS.

“Ketika di Pilkada itu yang berbeda itu justru bisa saling menambah suara. Misalkan PKS sebelah kolamnya sebelah mana PDI sebelah mana, ketika ditambahkan jadi besar,” ujarnya.

Helmi juga mengatakan bahwa PDIP dan PKS itu memungkinkan Koalisi karena sama Sama-sama terbuka.

“Kemungkinan kami Sama-sama terbuka. PKS terbuka PDIP terbuka.
Kita untuk bersama-sama membangun bangsa membangun kabupaten garut. Jadi berjuang untuk mewujudkan keadilan sejahtera masyarakat garut,” ujarnya.

Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Garut Yudha Puja Turnawan mengapresiasi kepada DPD PKS Kabupaten Garut yang dipimpin oleh Pak dr Helmi Budiman yang hari ini mengunjungi DPC PD pejuang Kabupaten Garut.

“Tadinya kami yang berkirim surat. Kami DPC PDI Perjuangan berkirim surat kepada DPD PKS ternyata dijawabnya dengan kunjungan langsung dan tentu barusan sambil makan bubur ya untuk konteks simbol dari mencairkan suasana,” tandasnya.

Barnas Adjidin Dorong Kepala Desa di Garut Optimalkan Pendapatan Asli Desa (PADes)

0

GTN.COM, GARUT,- Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, mendorong para Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Garut untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Desa (PADes) masing-masing sebagai kunci kemandirian sebuah desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Barnas di hadapan para kades dalam acara Semiloka Kerjasama Desa dan Kawasan Perdesaan bertajuk “Digital Farming Kerjasama Desa dan Kawasan Perdesaan sebagai Transformasi Digital Ekosistem Pemerintahan Desa dalam rangka PADes dan Pengembangan BUMDes”, di Gedung Pendopo Garut, Selasa (23/04/2024).

“PADes teh ciri mandiri potensi yang dikelola oleh desa, misalnya PADes tersebut bisa untuk jalan, bisa untuk honor Guru ngaji, dan lain sebagainya,” ujar Barnas.

Bearnas menekankan pentingnya pengelolaan PADes melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan memastikan pengelolaannya dijalankan secara profesional.

“Misalnya ketuanya teh yang paham tentang usaha tersebut, terus ada manajerialnya, kumaha perencanaannya, kumaha pelaksanaannya, kumaha pelaporannya, sehingga dana yang diterima itu bisa dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Barnas menegaskan, desa-desa di Garut seharusnya tidak mengalami kemiskinan mengingat potensi dan nilai jual yang dimiliki.

“(Contohnya) yang pinggir pantai bisa melakukan usaha-usaha perpantaian, lalu usaha ekonomi, dan lain sebagainya, sekarang buat tempat selfie saja dijual atuh,” ucap Barnas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Garut, Wawan Nurdin, menuturkan, secara umum kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu agar dapat memperbaiki kinerja pemerintahan desa.

Selain itu, tambah Wawan, kegiatan ini bertujuan agar pemerintah desa dapat melaksanakan tugas sesuai standar yang diinginkan organisasi, dan meningkatkan kerja sama antar pengurus dan lembaga kerja sama, baik yang ada di desa, dengan pemerintah pusat atau pemerintah daerah, serta dengan _stakeholder_ terkait.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengembangan sistem digital serta penguatan kerjasama desa.

“(Lalu) Meningkatkan kapasitas peserta dalam kepemimpinan, kewirausahaan dan pengembangan BUMDesa,” tandasnya.

Untuk itu, pihaknya menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, yakni Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia, Muh. Fachri, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, dan perwakilan Komunitas Digital Ekosistem. (*)

Bencana Longsor di Kampung Sirnagalih Banjarwangi, Tiga Warga Tertimbun

0

GTN.com, GARUT – Dilaporkan tiga warga di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, tertimbun longsor, Hingga Pukul 02.15 WIB (Jum’at dinihari) penanganan dan pencarian tiga orang korban tertimbun tanah longsor masih dilakukan.

Tiga orang yang diduga tertimbun longsoran, diketahui bernama Lilis (35 tahun), Jeni (8 tahun) dan Dini (3 tahun). Mereka adalah warga RT 4 RW 4

BPBD dikomandoi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Garut, Daris Hilman, melaporkan kronologis kejadian diawali sekira pukul 19.15 seorang saksi bernama Bardan – orang tua dari Asep (RT 4 RW 4), dimana berdasarkan keterangannya, mendengar suara gemuruh longsor, selanjutnya terjadi dua kali susulan.

Tim berusaha melakukan evakuasi untuk pencarian hingga pukul 23.30 WIB, diperkuat dengan keyakinan kemungkinan masih hidup, namun karena cuaca buruk dan dikhawatirkan ada korban susulan pihaknya sepakat.

“Karena cuaca buruk tidak memungkinkan, sudah melanggar SOP pencarian dan dikhawatirkan ada korban susulan kami berdasarkan kesepakatan untuk memberhentikan sementara, dan sekarang tim seluruhnya sudah berkumpul di desa tapi di lapangan pun sudah membuat camp-camp dari Polri, JQR, juga ada dari relawan lainnya,” Kata Daris.

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, melaporkan, longsor, diduga dipicu hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang cukup lama yang terjadi di kawasan tersebut sejak Kamis sore. Hal ini menyebabkan satu unit rumah rusak berat, dua unit kendaraan minibus, tiga unit kendaraan roda dua, empat unit rumah terancam.

Pihaknya juga telah melakukan upaya koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Banjarwangi dan Basarnas., termasuk mengevakuasi warga terdampak yang hilang. Pembersihan material longsoran dilakukan petugas dan warga, serta memasang garis BPBD Line di area tanah longsor.

Daris Hilman mengimbau masyarakat agar selalu waspada serta siaga disaat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Dalam upaya evakuasi ini selain BPBD, juga melibatkan Tagana, Damkar, dibantu oleh Brimob, Sabara dan TNI Polri, dan Basarnas serta Forkopimcam, relawan serta warga.(Agus S)

Tiga Siswa Sespimti Polri Bahas Strategi Pengamanan Pemilu di Garut

0

GTN,COM, GARUT – Sebanyak 3 siswa Praktek Kerja Dalam Negeri (PKDN) dari Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Kepolisian Republik Indonesia (Polri), yang merupakan bagian dari Angkatan ke-33 Tahun Angkatan (TA) 2024, menggelar diskusi strategi pengamanan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) di Kabupaten Garut. Diskusi yang berlangsung di Ruang Pamengkang, Pendopo Garut pada Rabu (24/04/2024), dipimpin oleh Brigjen Pol Darto Juhartono, Perwira Pendamping Peserta Didik Sespimti Polri Dikreg ke-33.

Adapun 3 siswa Sespimti yang melakukan kunjungan dan berdiskusi di Kabupaten Garut yaitu Kombes Pol Saeful Anwar, Kombes Pol Bayu Dewantoro, dan Kolonel Pas Robert Y. Manalu. Diskusi melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, Rektor Universitas Garut, Abdusy Syakur Amin, serta perwakilan penyelenggara Pemilu, tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, dan media.

Dalam kesempatan tersebut, ketiga siswa tadi melakukan pengambilan data sekunder dan primer melalui diskusi langsung bersama peserta diskusi yang hadir langsung di Ruang Pamengkang.

Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan diskusi tersebut, dengan keyakinan bahwa diskusi ini akan memberikan dampak positif bagi kepentingan pelaksanaan Pemilu, khususnya pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Garut.

“Mudah-mudahan dari bapak-bapak yang hari sedang menimba ilmu di Sespimti akan mengakumulasikan ilmu-ilmu teknis dan pragmatis di lapangan,” ujar Nurdin menambahkan.

Adapun topik yang dibahas dalam diskusi tersebut terkait strategi penanggulangan hoaks dan SARA, guna mencegah konflik pasca Pemilu 2024 dalam rangka terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif, dengan objek yaitu Polres Garut, Polres Kota Tasikmalaya, dan Polres Kabupaten Tasikmalaya, serta sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan TNI-Polri dalam pengamanan Pemilu.

Menurut Kombes Pol Saeful Anwar, salah satu dari tiga siswa Sespimti yang turut serta dalam diskusi, koordinasi terkait penyelenggaraan Pemilu di Garut berjalan dengan baik, menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif. Hasil diskusi diharapkan akan menjadi pembelajaran penting terkait cara penanganan dan antisipasi permasalahan dalam Pemilu.

Jika pun ada riak, imbuh Kombes Pol Saeful, Pemkab Garut bersama aparat, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat mampu mengendalikan hal tersebut dengan baik.

Hasil dari diskusi dengan sejumlah responden ini akan dijadikan bahan pembelajaran serta penelitian yang bermanfaat khususnya terkait cara penanganan dan antisipasi permasalahan dalam Pemilu.

“Apalagi kan ke depan ada pilkada. Kami ini siswa suatu saat mungkin akan menduduki jabatan tertentu, dari pengalaman ini kami bisa mengadopsi buat pembelajaran kami di masa depan,” ungkapnya.

Selain itu, Kombes Pol Saeful Anwar menyatakan bahwa diskusi ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperoleh informasi penting yang terjadi selama Pilpres 2024. Salah satunya adalah pesan agar pemilik akun media sosial atau influencer di Kabupaten Garut perlu diberi pembinaan guna mencegah penyebaran hoax.

Selain itu, responden pun menyampaikan pentingnya sinergi antara warga dan pemerintah termasuk TNI-Polri dalam rangka pengamanan pemilu, termasuk peran aktif mahasiswa Universitas Garut dalam memantau proses penghitungan suara di setiap TPS yang banyak diapresiasi warga.

Kombes Pol Saeful menambahkan bahwa hasil dari diskusi ini akan menjadi bahan pembelajaran dan penelitian bagi mereka yang kemungkinan akan menduduki jabatan tertentu di masa depan. Selain Garut, para siswa Sespimti juga melakukan penelitian serupa di Bogor.

Para siswa Sespimti menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan baik yang diberikan dan berharap bahwa hasil dari diskusi ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi Garut dan wilayah sekitarnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban saat Pemilu.

“Kami sangat berterimakasih kami disambut dengan baik dan ini akan jadi pembelajaran berharga untuk kami di masa yang akan datang,” tandasnya.

GCF Vol. 2 dan GPBG Tahun 2024 Siap Digelar di Kabupaten Garut

0

GTN.Com, GARUT, – Dua event besar dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-211 Kabupaten Garut yakni Garut Creative Fair (GCF) Volume 2 dan Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) Tahun 2024 siap digelar akhir pekan nanti.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini, mengungkapkan dua event ini akan digelar pada tanggal 27-28 April 2024, dipusatkan di Area Sarana Olahraga (SOR) RAA Adiwijaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

“Nah, untuk acara Garut Creative Fair ini kita satukan lokasinya dengan Gebyar Pesona Budaya Garut, jadi apabila teman-teman masyarakat nanti tanggal 27 datang ke sana (SOR RAA Adiwijaya), kita ada 2 event besar yang dilaksanakan di lokasi SOR Adiwijaya,” ujar Luna, didampingi Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Aulia Malik, seusai mengikuti Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-28 Tahun 2024 tingkat Kabupaten Garut, yang dilaksanakan di Lapang Apel Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/04/2024).

Luna menjelaskan event besar ini dimeriahkan pula dengan pergelaran panggung, pentas budaya, pesta rakyat, hingga pameran ekonomi kreatif. Khusus untuk GCF, imbuhnya, event ini merupakan tahun ke-2 dilaksanakan, di mana melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin meningkatkan dan memperkenalkan kembali karya serta produk industri kreatif khas Kabupaten Garut.

“Output-nya tentu makin dikenal produk-produk kreatif kita ya, lebih dikenal secara lebih luas lagi karena ini kita harapkan juga hadir (pengunjung) dari luar Garut juga, untuk melihat apa saja yang ada di Garut ya, khususnya (yang ada di) 17 sub sektor industri kreatif,” ucapnya.

Bahkan, rencananya dalam perhelatan Garut Creative Fair ini akan ada penampilan spesial dari band nasional yakni Utopia, yang akan menghibur para pengunjung GCF volume 2 tahun ini. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk datang dan memeriahkan dua event ini sebagai rangkaian memperingati HJG ke-211 tahun 2024.

“Untuk masyarakat Garut ya khususnya yang ada di Garut, ajak teman-temannya, kenalannya, keluarganya bersama-sama untuk hadir di Garut Creative Fair yang kedua, dan juga tentunya ini bisa dipublikasikan oleh masyarakat kepada kenalan-kenalannya yang ada di luar Garut, bersama-sama kita tingkatkan produktivitas ekonomi kreatif di Garut,” pungkasnya.

Update Pergerakan Tanah di Kampung Pasirkaliki, Garut : 48 Rumah Terdampak Pemkab Garut lakukan validasi data dan estimasi kerugian akibat pergerakan tanah tersebut

0

GTN.COM, GARUT, – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, mengungkapkan bahwa kondisi pergerakan tanah di Kampung Pasirkaliki, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, terus berkembang secara signifikan. Dalam update terbarunya, jumlah rumah yang terdampak dan terancam mengalami peningkatan dari 47 unit menjadi 48 unit.

“Rapat ini ada beberapa kesimpulan yang pertama untuk menyatakan jumlah semula dari 47 ternyata jadi 48 rumah yang menjadi terancam, selanjutnya untuk keluarga juga (jumlahnya) 48 (kepala keluarga), dan untuk jumlah penduduk ataupun warganya atau jiwanya (saat ini sedang) dihitung lebih lanjut secara rinci,” ujar Aah seusai memimpin Rapat Hasil Asesmen Pergerakan Tanah Kampung Pasirkaliki Desa Sukamulya, di Kantor BPBD Kabupaten Garut, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/04/2024).

Rapat hasil asesmen pergerakan tanah membahas secara komprehensif dampak dan langkah-langkah penanganan darurat yang diperlukan. Meskipun beberapa perangkat daerah telah melakukan pengamatan langsung ke lapangan, masih terdapat kekurangan dalam validasi data dan estimasi kerugian akibat pergerakan tanah tersebut.

Seluruh perangkat daerah, meskipun menghadapi beberapa kendala, sepakat untuk menyatakan pergerakan tanah ini sebagai bencana. Langkah berikutnya adalah mengusulkan kepada Pejabat Pelaksana Harian (Pj) Bupati melalui Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai kepala badan, untuk secara resmi menyatakan bahwa kejadian di lokasi tersebut memenuhi kriteria sebagai bencana alam.

“Makanya mungkin hari ini juga kami akan mengusulkan kepada Pak Pj Bupati melalui Pak Sekda sebagai kepala badan, untuk menyatakan bahwa di lokasi tersebut memang dinyatakan bencana,” ucapnya.

Sementara itu, kondisi di lokasi kejadian semakin memprihatinkan. Evakuasi mandiri telah dilakukan oleh masyarakat setempat, yang juga telah mengosongkan rumah berikut peralatan rumah tangga mereka.

Aah menekankan pentingnya keselamatan bagi masyarakat yang terdampak seiring dengan upaya penanganan darurat yang terus dilakukan untuk memberikan keamanan dan bantuan kepada warga yang membutuhkan di tengah situasi ini.

“Jadi inilah yang harus menjadi perhatian kita karena mereka pasti cemas, dan tidak merasa nyaman, tidak merasa aman juga berada di rumahnya masing-masing, sehingga kita harus melakukan segera penanganan,” tandasnya.

Aah mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa waspada dan memperhatikan keselamatan dan mengikuti petunjuk evakuasi yang telah disediakan.

Rapat ini berlangsung secara hybrid diikuti unsur Dinas Perumahan Umum dan Penataan Ruang, Dina Perumahan dan Permukiman, Dinas Sosial Kabupaten Garut, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Komunikasi dan Informatika serta tiga camat yang hadir secara virtual, yakni Camat Banjarwangi, Camat Cisompet, dan Camat Pakenjeng Kabupaten Garut.
———————–

Tiket Pertandingan Liga 3 Nasional di Stadion Kanjeng Dalem Bintang Dibanderol Rp25 Ribu – Rp50 Ribu

0

 

GTN.COM, GARUT,  – Tiket pertandingan Liga 3 Nasional yang digelar di Stadion Kanjeng Dalem Bintang mulai dijual oleh panitia pelaksana (Panpel). Berdasarkan keterangan dari Koordinator Ticketing, Evan Saepul Rohman, tiket dibanderol Rp25 ribu untuk pembelian sebelum pertandingan dan Rp50 ribu untuk pembelian di hari H pertandingan.

Harga tersebut, imbuh Evan, berlaku untuk 2 pertandingan yang berlangsung di stadion kebanggaan Kabupaten Garut ini.

“Untuk pembelian tiket sebelum hari pertandingan itu Rp. 25 ribu untuk dua pertandingan. Tapi kalau belinya tepat pada hari pertandingan, seperti halnya membeli pada Senin 29 April 2024, itu harganya Rp. 50 ribu untuk dua kali pertandingan di hari itu,” ujar Evan ketika diwawancara di Stadion Kanjeng Dalem Bintang SOR RAA Adiwijaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (24/04/2024)

Ia mengungkapkan untuk tiket yang harganya Rp25 ribu, penjualannya dibatasi sebanyak 2 ribu lembar saja, dan mulai tersedia pada hari Sabtu (27/04/2024) di loket Sekretariat Persigar yang berlokasi di Tribun Barat, Stadion Kanjeng Dalem Bintang.

“Rencananya kami juga akan menjual secara online,” ucapnya.

Sementara iru, Direktur Pertandingan Liga 3 Nasional Group F, Sersan Kepala iip Saepulloh, menuturkan, ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat yang hendak menonton pertandingan, mulai dari larangan keras membawa atau mengkonsumsi minuman keras atau narkoba, membawa senjata tajam, membawa atau menyalakan _flare_, kembang api, dan sejenis.

Tak hanya itu, ia pun meminta kepada masyarakat Garut agar menjadi penonton yang baik, dengan tidak memprovokasi pemain atau penonton lain, serta tidak melakukan tindakan tak terpuji lainnya di stadion.(*)

Penjabat Bupati Garut Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana 2024

0

GTN.Com, KOTA BANDUNG – Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (RAKORNAS PB) 2024, yang dilaksanakan di Hotel Pullman Kota Bandung, Rabu (24/04/2024). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Kyai Ma’ruf Amin.

Dalam kesempatan ini, Wapres RI menyampaikan beberapa arahan salah satunya terkait kejadian bencana alam yang terjadi pada tahun 2023, di mana di tahun tersebut kejadian bencana didominasi oleh bencana hidrometeorologi.

Ia mengingatkan seluruh stakeholder untuk bahu-membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi kebencanaan. Tak hanya itu, teknologi yang dihadirkan oleh kecerdasan manusia sangat berguna untuk memantau potensi bencana.

“Teknologi kecerdasan buatan akan berguna untuk untuk memantau potensi bencana, mengembangkan sistem peringatan dini, meningkatkan kapasitas mitigasi bencana, serta meminimalkan risiko bencana,” ujar Ma’ruf Amin melansir dari siaran pers Humas Jabar.

Apabila hal tersebut dapat direalisasikan oleh seluruh pimpinan stakeholders di seluruh Indonesia, Ia meyakini pengendalian risiko kebencanaan dapat dilakukan melalui pemetaan terstruktur dan terintegrasi dengan teknologi.

“Hal ini menjadi penting untuk mengendalikan risiko bencana yang ada, sekaligus mengurangi timbulnya risiko bencana baru,” ujarnya.

Wapres juga menekankan pentingnya penguatan pelayanan kebencanaan, melalui penguatan kelembagaan BPBD baik dalam hal kewenangan, kompetensi sumber daya manusia, logistik, dan peralatan. Selain itu, ia pun berpesan agar dilakukan penerapan kebijakan dan upaya pemulihan pascabencana.

“Agar dipastikan adanya pembagian peran antara Pusat dan daerah secara proporsional, dalam rangka membangun ketangguhan dan kemandirian masyarakat dan mengurangi risiko bencana di masa yang akan datang,” ucpanya.

Guna mewujudkan itu semua, Ma’ruf Amin berharap pemerintah daerah berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam skema pembiayaan untuk menanggulangi kebencanaan.

“Saya minta skema pembiayaan penanggulangan bencana dijalankan untuk mengatasi kesenjangan anggaran penanggulangan bencana di daerah. Salah satunya bisa dilakukan melalui pendayagunaan Dana Bersama Penanggulangan Bencana untuk daerah, yang disesuaikan dengan tingkat risikonya,” tandasnya.

Pemkab Garut Jalin Kerja Sama dengan Pemerintah Kota Sue Machi Jepang untuk Penyaluran Tenaga Kerja

0

GTN.com, GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Kota Sue Machi Jepang, ditandai dengan penandatanganan _Memorandum of Understanding_ (MoU). Acara yang berlangsung di Ruang Pamengkang Pendopo Garut pada Senin (22/4/2024) tersebut bertujuan untuk membangun kerja sama dalam penyaluran tenaga kerja.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, menyampaikan bahwa pemerintah Jepang saat ini menghadapi kebutuhan akan tenaga kerja, khususnya di sektor kesehatan. Pihak Jepang bahkan telah melanjutkan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) untuk merekrut tenaga kesehatan.

“Hari ini juga mereka langsung ke STIKES untuk menindaklanjuti kerja sama untuk pengadaan tenaga kesehatan,” ucap Bambang.

Dalam konteks ini, Bambang berharap agar Pemkab Garut dapat menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan, terutama melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan bagi para tenaga kerja yang akan ditempatkan di Jepang.

“Harapannya setiap tahun ada yang diberangkatkan untuk penyerapan tenaga kerja, angkatan kerja kita setiap tahun lulusan SMA 60 ribu, kalau lah yang masuk ke kuliah paling 2 ribu, 3 ribu lah kalau semua, itu kan sisanya mereka tidak sekolah tidak kuliah,” katanya.

Sementara itu, Walikota Sue Machi, Shuichi Hiramatsu, menyatakan ketertarikan pihaknya untuk bekerja sama dengan Garut setelah melihat kondisi Kabupaten Garut secara langsung, agar anak-anak muda di Kabupaten Garut bisa bekerja di Jepang khususnya di Kota Sue Machi. Kerja sama ini tidak hanya mencakup penyaluran tenaga kerja, tetapi juga bidang kebudayaan, pariwisata, dan lainnya.

“Nanti kerja sama itu selain tenaga kerja itu ada kebudayaan, pariwisata, dan lain-lain, nanti setelah itu mungkin antara Garut dan Kota Sue di sana tiap-tiap penanggung jawabnya ada ditunjuk nanti untuk bisa komunikasi langsung,” ucapnya.

Walikota Sue Machi mengungkapkan, bahwa sebelum ke Kabupaten Garut, pihaknya juga sempat berkunjung ke wilayah lain di Indonesia. Namun melihat antusiasme peminat yang cukup banyak di Kabupaten Garut, maka dari itu pihak Pemerintah Kota Sue Machi memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan Pemkab Garut.

“Terus kedua untuk kerja sama kita di Jepang memang butuh tenaga kerja tetapi bukan berarti kita mencari untung semata, makanya pengen kedua belah pihak juga mendapatkan keuntungan dari kerja sama ini, kita berharap seperti itu,” lanjutnya.

Ia berharap kerja sama ini dapat menguntungkan kedua belah pihak, tidak hanya pihak Pemerintah Kota Sue Machi namun juga Pemkab Garut khususnya para tenaga kerja dari Indonesia dapat terbantu untuk mendapatkan pekerjaan di Kota Sue Machi.

“Kita juga selalu mendukung untuk nanti setelah pulang itu anak-anak itu bisa membangun Garut, membangun Indonesia supaya memang berkembang lagi di kemudian hari,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Garut, Muksin, menyoroti tantangan lapangan pekerjaan yang terbatas di Kabupaten Garut. Upaya peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan di BLK menjadi salah satu strategi untuk membantu para tenaga kerja mendapatkan pekerjaan, khususnya di luar negeri.

Muksin mengungkapkan, jumlah lapangan pekerjaan di Kabupaten Garut sangat terbatas, dengan angka disparitas sekitar 2,3% antara lapangan kerja dengan angkatan kerja.

“Nah angkatan kerja kita dari setiap tahun itu kita ada sekitar 60 ribu lulusan setara setingkat SLTA, nah itu semua tidak bisa terserap oleh tenaga kerja. Sampai dengan saat ini angka pengangguran kita itu di angka 7,3% atau sekitar 103 ribu orang,” katanya.

Pihaknya, imbuh Muksin, melakukan beberapa skema untuk membantu para tenaga kerja di Kabupaten Garut dalam mendapatkan pekerjaan khususnya di luar negeri, salah satunya yaitu melalui penyiapan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dengan adanya pelatihan di BLK.

“Di samping itu kita juga bekerja sama dengan lembaga pelatihan kerja swasta seperti itu yang tentunya yang kredibel kemudian sebagai SO yaitu Standar Organization yang sudah diakui oleh penerima kerja di Jepang,” tandasnya.

Setelah melakukan penandatangan kerja sama, pihak Pemerintah Kota Sue Machi Jepang melanjutkan kunjungannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Karsa Husada, di Jalan Nusa Indah, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. (*)